div.TabView div.Tabs { height: 24px; overflow: hidden; } div.TabView div.Tabs a { float: left; display: block; width: 90px; /* Lebar Menu Utama Atas */ text-align: center; height: 24px; /* Tinggi Menu Utama Atas */ padding-top: 3px; vertical-align: middle; border: 1px solid #000; /*#58FAF4 */ border-bottom-width: 0; text-decoration: none; font-family: "Times New Roman", Serif; /* Font Menu Utama Atas */ font-weight: 900; color: #000; /* #58FAF4 */ } div.TabView div.Tabs a:hover, div.TabView div.Tabs a.Active { background-color: #FF9900; /* #58FAF4*/ } div.TabView div.Pages { clear: both; border: 1px solid #6E6E6E; /* #58FAF4 */ overflow: hidden; background-color: #FF9900; /* #58FAF4*/ } div.TabView div.Pages div.Page { height: 100%; padding: 0px; overflow: hidden; } div.TabView div.Pages div.Page div.Pad { padding: 3px 5px; }

Sabtu, 10 September 2011

Trend Aborsi Ditinjau Dari Sudut Pandang Relegius, Tehnologi dan Sistem Perekonomian

Dalam Kurun Waktu 2 bulan ini penulis berjumpa langsung dengan beberapa orang kawan yang akan melakukan Aborsi (Pengguguran Kandungan).

Beberapa menit yang lalu seorang konsumen warnet ku mendapat telpon dari seseorang yang akan melakukan aborsi. Dari Pembicaraan nya yang menggunakan bahasa Daerah yang orang jarang tau, Terketuklah hati ini, terinspirasi lah pikiran ini, bergetar pula dada ini, betapa aborsi sudah pada titik yang luar biasa, dalam tempo singkat aku sudah bertemu beberapa kasus aborsi.

Dilihat dari sistematis pembicaraan, Konsumenku ini ahli betul dalam hal-ikhwal aborsi. hu - hu seorang pemuda yang umurnya tidak lebih dari 21 tahun berstatus mahasiswa fakultas Ilmu Sosial Politik kok paham betul berbagai tehnik dan obat-obatan aborsi ?


Hu agak sulit aku memulai tulisan ini, sebab kasus aborsi yang kutemui cukup variatif dan dengan berbagai latar belakang. Mulai dari seorang pemuda umur 30 tahunan dengan Penghasilan Pas-pasan yang mengatakan dia melakukan Aborsi karena dia tidak mau bertanggung jawab sebab wanita tersebut memang sudah tidak perawan sebelumnya.

Kasus yang menimpa sahabatku ini. Aku anggap sangat memukulku, sebab kawanku ini termasuk orang yang sangat baik, pembawaannya tenang dan bukanlah tipikal lelaki kucing garong, kebijakan berpikirnya pun diatas rata-rata orang seumurnya, Kok bisa melakukan aborsi, aku habiskan 2 x 24 jam untuk berpikir dan menemukan solusi terhadap masalah ini.

Ternyata Benang Merahnya adalah bahwa Gadis Tersebut memang sudah pernah melakukannya ketika dia masih kuliah, jadi kawanku ini tak mau mendapatkan barang seken, selain itu kawanku yang tidak gaul dalam hal-ikhwal berpacaran ini merasa terjebak.



Kepala ku tambah pusing dadaku semakin sesak sebab keterangan ini harus bisa dipertanggung jawabkan dengan survey ilmiah bukan keterangan sepihak.

Waduh ketimpuhan nie, mau ngak mau aku harus turun gunung untuk melakukan survery, survey dengan metodo Quisioner verbal, tanya langsung kepada pihak yang dimungkinkan sebagai pelaku.

Kuberi Tajuk survey ini : KUANTITAS VIRGINITAS SAAT INI, kupilih pemuda usia SMA dan Kuliah sebagai tempat survey.

Hasilnya sangat di luar dugaanku, aku nyaris tak percaya aku pun hampir gila, Aku mendapati kata-kata KALAU MAU CARI CEWEK PERAWAN CARI SAJA DI HUTAN, KALAU MAU CARI CEWEK PERAWAN CARI SAJA DI GUNUNG. Beh Anjrit, ampun Gusti, kata-kata ini keluar dari mulut beberapa orang wanita yang tampilannya Sejuk, tenang, anggun dan menyenangkan. Aduh ingin aku berteriak sekencang mungkin cewek yang baik, teduh dan luar biasa yang merupakan type ku bisa mengeluaran kata-kata seperti itu.. aduh ingin kusebutkan semua jenis satwa dan semua kata makian diseluruh muka bumi.





Be Continue, energi ku tidak cukup banyak untuk menahan keteganngan, kekecewaan emosional, budaya, sosial dan prisip ini

3 komentar:

  1. Hai..Memang kita sekarang ini sering mengelus dada dengan banyaknya kasus aborsi ini. bencana sosial ini sulit atau mungkin tidak bisa dihentikan oleh kita sebagai individu. masalah ini membutuhkan solusi komprehesif dari semua tokoh agama, hukum dan negara melalui pemerintah sebagai otoritas yang mempunyai alatnya..MARYADI.

    BalasHapus
  2. Maafkan bila komentar pertama kurang jelas dan tidak mengenai substansi yang dibahas, hal ini karena guru tulis sekenanya karena hanya ingin melepaskan kangen sama murid. guru baru punya laptop jadi bisa online sepuasnya di rumah ga perlu ke warnet yang bikin kantong jebol..lumayanlah laptop seken tapi maknyuuus bgt but ngenet...MARYADI.

    BalasHapus
  3. Ok, Welcome Guru, I love U guru

    BalasHapus